Skip to content

Cermin Diri

May 31, 2007

Shadow

Apakah teman – teman sering bercermin? Apa yang terlihat di cermin tersebut? Tentunya bayangan diri kita bukan? lalu apa yang terlintas di dalam pikiran teman – teman ketika melihat bayangan diri teman – teman di cermin itu? Mungkin terlintas : aku ini cukup ganteng / cantik juga, rambut sudah tapi belum ya, pakaian sudah cocok belum. Kadang kita melihat bayangan kita :loh ada jerawat, atau muka kelihatan kusam, dan sebagainya. Hasil dari pengamatan bayangan kita di cermin akan terlihat dari tindakan kita selanjutnya. Bila kita merasa bayangan yang kita lihat di cermin sudah “ok”, maka kita akan merasa percaya diri, tapi jika kita melihat “noda jerawat” atau kulit kusam, kita akan kurang percaya diri, mungkin kita akan segera mengambil sabun pembersih wajah dan mulai membersihkan wajah kita agar terlihat lebih bersih.

Dari contoh nyata di atas, kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa bagaimana bayangan dari cermin yang kita lihat, akan mempengaruhi tindakan atas diri kita. Itulah yang dimaksud cermin diri. Sering kali kita merasa diri kita ini lemah, tidak mampu, bodoh, dan sebagainya. Kita sering menghakimi diri sendiri, sehingga kita merasa rendah diri. Akibatnya itu akan berpengaruh pada setiap pekerjaan tangan kita. Bila kita sudah merasa kita tidak mampu sebelum kita mencoba, maka kita sudah kalah setengah jalan. Maka saat ini aku ingin mengajak teman-teman bagaimana mempunyai cermin diri yang benar.

Cermin diri sangat penting bagi kita dalam menentukan sikap kita terhadap sesuatu. Kita harus dapat belajar menghargai diri kita sendiri. Kita harus dapat belajar berbagai kelebihan yang kita miliki, jangan selalu memandangn rendah diri sendiri. Bagaimana kita dapat dihargai orang lain jika kita tidak mengnhargai diri kita sendiri? Bagaimana kita ingin dipandang “luar biasa” oleh orang lain jika kita sendiri rendah diri?

Sebenarnya apa yang membuat kita merasa rendah? Mungkin kita membandingkan diri kita dengan orang lain, mungkin kita pernah mengalami kegagalan sebelumnya, atau mungkin kita merasa takut dengan hal terutama hal yang baru yang akan kita hadapi. Sebenarnya semua itu hanya sebuah sugesti yang dibuat oleh diri kita sendiri. Tidak ada cara lain mengatasinya kecuali melwan semua itu sendiri. Kita harus mempunyai pikiran yang positif, dan menghilangkan semua pikiran – pikiran negatif.

Kita jangan membandingkan diri dengan orang lain lalu merasa kalah. Mungkin kita memang tidak sebaik orang lain tersebut, mungkin ia mempunyai sesuatu yang lebih dari diri kita, akan tetapi setiap orang diciptakan Tuhan dengan talentanya masing – masing, setiap kelebihan pasti ada kekurangan, dan setiap kekurangan pasti ada kelebihan. Jika orang lain mampu melakukannya, kita juga pasti bisa melaluinya.

Bagaimana jika kita trauma dengan kegagalan yang pernah kita alami? Kegagalan jangan dijadikan suatu hambatan, melainkan suatu motivasi. Kuncinya hanya satu, yaitu “berani gagal”. Kegagalan bukanlah kehancuran, tetapi kegagalan itu adalah bumbu kemenangan, ada yang bilang kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda. Apapun opini dan pendapat orang tentang kegagaln, mari kita melihat makna dari kegagaln itu sendiri. Seseorang yang pernah jatuh, pasti akan lebih hati – hati lagi jika melalui jalan yang sama. Jangan takut untuk mencoba, jika belum melalui, kita tidak akan mengetahui hasilnya, gagal pun lebih baik dari pada pasrah apalagi tidak mencoba sama sekali. Kita akan dapat merasakan kegagalan itu “indah” jika kita telah berusaha dan mengerjakan dengan sebaik-baiknya.

Mungkin yang kita hadapi memang adalah hal yang sulit, sukar, luar biasa besar, tetapi ingatlah bahwa Tuhan ada bersama kita, Ia ada dipihak kita, siapakah lawan kita? Kita berpikir, “memang sulit, tetapi bersama Tuhan, apa yang tidak bisa aku kerjakan?”. Mari kita sama – sama belajar melihat cermin diri yang benar tentang diri kita.

JBU


7 Comments leave one →
  1. yulie permalink
    June 4, 2007 2:39 pm

    Cermin dari tampilan diri, ini yang dilihat orang. Ada cermin dari tampilan di hati, ini hanya Tuhan yang tahu. GBU

  2. June 4, 2007 9:19 pm

    Apa yang dikatakan saudari Yuli adalah benar.Isi hati manusia hanya Tuhan yang tahu. Ia tidak pernah melihat rupa, maupun harta, tetapi hati hamba yang dicariNya.

    Apa beda ‘senang’ dan ‘damai sejahtera’? Senang berasal dari luar, lalu masuk ke dalam hati. Sementara Damai sejahtera berasal dari dalam hati, lalu terpancar keluar. Ini yang membedakan seorang Kristen dengan yang lainnya, ia mengandalkan Tuhan atas segala perkara, dan selalu mengucap syukur bahwa apa yang terjadi adalah rencana Tuhan yang selalu mendatangkan kebaikan.

    JBU

  3. budi permalink
    June 5, 2007 1:14 pm

    hmmm…..
    Great Job bro..!!!!!
    ketika kita ngeliat cermin, yang mesti kita lihat adalah Kristus…
    karena destiny kita adalah serupa dengan Kristus…
    gw sangat belajar untuk mengucap syukur buat kerjaan Tuhan yang Dia lakukan atas hidup gw….
    melalui cermin, gw akan lihat betapa baiknya Dia buat hidup gw, kluarga gw, teman2 gw, semuanya…..
    btw, i’m so proud of you bro…!!!!
    keep on fire….
    Jesus Bless…

  4. Jan permalink
    September 3, 2009 1:35 pm

    sungguh memberkati ..
    thx bwt blognya ..

  5. January 19, 2010 4:00 pm

    tulisannya bagus2, luar biasa, penuh hikmah..
    salam kenal 🙂
    mudah2 kita bisa ketmu di facebook juga ya.
    saya suka tulisannya

    saya izin ambil pic dalam tulisan ini.. tadi lagi nyari2 pic untuk puisi saya, yang ini pas rasanya
    makasi ya 🙂

  6. Andry H. herijanto permalink
    May 8, 2010 7:16 pm

    Cermin kita adalah Alkitab yg dapat menjelaskan siapa kita ,JBU

  7. April 20, 2011 5:50 pm

    orang di sekitar kita menjadi cermin bagi kita.

Leave a reply to ude baha Cancel reply